Tulisan ini tidak akan bermanfaat untuk
mereka yang :
- Ikut pemantapan sebagai tiket untuk mendapatkan scarf kuning
- Bergabung di omega dengan ambisi untuk menjadi kolektor gunung
- Memandang gunung sebagai tempat belajar bersenang-senang
- Tidak/belum membaca tulisan pertama
Pemantapan (kbbi) proses, cara, perbuatan memantapkan
(meneguhkan, menjadikan stabil). Jadi pemantapan adalah sebuah proses dari
labil menjadi stabil, rapuh menjadi teguh, tidak mantap menjadi mantap. Jika
dianalisis dengan metode 5w + 1h maka:
Who? Diksar XIX dan Diksar lain yang belum mengikuti
When? Setelah
diksar
Where? Outdoor or indoor
Why? Dijawab pada paragraph sebelumnya
What? Akan dijawab pada paragraph selanjutnya
How? PO dan
Pengurus yang berhak menjawab
(metode)
Sederhananya dikatakan mantap bila memahami konsepsi
dasar pencinta alam dan ilmu-ilmu (dasar maupun penunjang) dalam bidang
kepetualangan serta menyadari fungsi dan tanggung jawabnya sebagai seorang
kader omega, himafi, dan mipa. Secara garis besar apa yang dimantapkan dapat
dideskripsikan dengan :
Ω
Mantap Kepencintaalaman (Paham
konsepsi dasar hubungan Tuhan – Alam – Manusia)
Ω Mantap Keilmuan (Paham ilmu dasar dan penunjang dalam berpetualang
seperti; fisika/geofisika sebagai basic omega, PPAT, navigasi darat,
montenering, survival, PPGD, dll)
Ω Mantap Keomegaan (Mengerti serta menjaga sejarah dan kultur di KPA
OMEGA)
Ω
Mantap Keorganisasian (Sadar
akan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota omega, himafi, dan bem fmipa)
Sesuai hakikat
dari kepetualangan yakni belajar (bukan sekedar dari tidak tahu menjadi tahu,
tetapi tahu membedakan hal baik dan buruk) maka akan terbangun kecerdasan dalam
diri anggota omega yang telah melalui pemantapan. Kecerdasan tersebut mencakup
aspek spiritual, emosional,dan intelektual.
Spiritual : Sadar akan fungsi dan
kedudukan sebagai manusia yang pengaplikasiannya selalu tunduk dan bersandar
kepada Tuhan sebagai bentuk pengabdian manusia kepada Penciptanya
Emosional : Terjalinnya komunikasi
yang baik antar anggota omega** (hal paling mendasar) sehingga
terbentuk kebersamaan yang kuat dan rasa persaudaraan yang erat. Selain itu
akan timbul sikap saling menghargai sesama manusia dan sikap untuk saling
mengingatkan dalam berbuat kebaikan, baik saat berpetualang maupun saat kembali
ke pergaulan sehari-hari. Tak kalah penting adalah rasa kepedulian dan
perhatian terhadap masyarakat / penduduk di lokasi kegiatan petualangan (dalam
arti rumah penduduk bukan sekedar tempat untuk beristirahat minum kopi atau
tempat menitip kendaraan dan barang lainnya)
Intelektual : Setelah kenaikan tingkat
akan menjadi pemateri dan instruktor yang mantap (bukan sekedar membawakan
materi) serta sangat diharapkan untuk melakukan ekspedisi (ekspedisi dalam arti yang sebenarnya)
Sekali lagi ditegaskan bahwa tulisan ini tidak
akan bermanfaat untuk mereka yang :
- Ikut pemantapan untuk berproses lebih jauh di omega, himafi, dan bem fmipa
- Bergabung di omega dengan niat untuk memahami lebih dalam tentang makna pencinta alam
- Memandang gunung sebagai tempat menyenangkan untuk belajar
- Telah membaca tulisan pertama
Mohon maaf untuk segala kekurangan. Semoga makin
mantap sepulang pemantapan agar tulisan ini tidak sia-sia…
**antar anggota omega yang dimaksud adalah sesama
anggota omega, bukan hanya sesama anggota diksar atau sesama angkatan di kampus.
_BRILYAN ROSARIO # Ω.07.XII.098